Senin, 11 Mei 2009

Selembar Impian


Terketuk hati tuk berkata
Pada seorang gadis belia usia Yang baru belajr memahat kata cinta di hatinya Aliran Fitrah mengalir Apakah sudah tiba waktunya? Atau sekedar ilusi pencarian identity? Dewasakah? atau sebaliknya? Entahlah....ia belum tahu. Biarkan ia mengalir mencari muara atau berikan ia perahu tuk temukan dermaga Agar ia bebasmenggapai impiannya selesaikah sampai disini? Tidak!!! Jangan pernah ada kata cinderella aliran air tak setenang dulu, sayng!! Di balik air itu ada kerikil tajam yang akn mengoyakmu sampai ke muara samudra tak seramh dulu yang mengantarkan Marcopollo sampai ke Tanjung Harapan Dermaga tak sepermai dulu yang menautkan jangkar asa pada saudagar Jangan jadikan ini sebagai jeruji yang mengurung idelaismemu jangan biarkan ia menjadi simpul tali yang menjeratmu. Karena... Tidak ada yang tahu rahasia Tuhan dari terbit fajar hingga jelangnya malam Kau adalah harapan, sayang... seperti asa Ibrahim pada matahri, bulan, bintang gemintang ketika mencari Tuhan atau asa bunda Hajr antara safa dan Marwah ketika mencari air kehidupan Kau adalah cendrawasih di padang seribu bunglon Tetaplah di mihrab maryam Dan tunggulah sat itu Ketika perjanjian kita menggetarkan Arsy-Nya dan malaikat melihat bahwa kita masih ada untuk melahirkan generasi Ismail Aku telah berjanji untuk menjaga keganjilan tulang rusukku untuk selalu melindungi karena itu adalah janjiku pada Tuhanku dan Janjiku padamu.

Ahad, 02 April 2006
"AIMA"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar